KB | TK | SD | SMP

Islam Terpadu & Full Day School

031-99424800

sekolahutsmansby @gmail.com

Jln. Lakarsantri Selatan 31-35

Surabaya, Jawa Timur

Full-Day School

Senin-Jum'at

031-99424800

sekolahutsmansby @gmail.com

Jln. Lakarsantri Selatan 31-35

Surabaya, Jawa Timur

Full-Day School

Senin-Jum'at

MENINGKATKAN MUTU SEKOLAH DENGAN PENDIDIKAN KARAKTER DI ERA KENORMALAN BARU

sekolah islam terbaik surabaya

Loading

Qodrat Asyraf Rutbah

Upaya meningkatkan mutu sekolah perlu dilakukan terus menerus sebab sekolah adalah tempat melahirkan generasi bangsa. Semakin berkualitas sekolah maka semakin berkualitas pula lulusannya. Persaingan mutu sekolah sejatinya persaingan sekolah pula, sebab orang tua calon peserta didik akan menitipkan anaknya pada sekolah yang dinilai bermutu. Dan salah satu aspek penting mutu yang dibutuhkan para orang tua adalah pembentukan karakter anak didik.

Hal ini sesuai degan tujuan Pendidikan dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Berdasarkan hal tersebut, sekolah  harus memiliki program yang dapat meningkatkan serta mengembangkan karakter yang baik bagi siswa. 

Melalui pendidikan karakter di sekolah, siswa menanamkan kebiasaan yang baik sehingga terbiasa melakukannya dimanapun berada. Metode yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan karakter adalah dengan melakukan pengarahan, pembiasaan, keteladanan, penguatan, hukuman. Salah satu program yang mengimplementasikan kebiasaan baik di sekolah adalah budaya sekolah.

Penulis sepakat dengan Labudasari, (2020) budaya sekolah  adalah  pola  nilai-nilai, prinsip-prinsip, tradisi-tradisi dan  kebiasaan-kebiasaan yang terbentuk dalam perjalanan panjang sekolah, dikembangkan sekolah dalam jangka waktu yang lama dan menjadi pegangan serta diyakini oleh  seluruh  warga  sekolah  sehingga  mendorong  munculnya  sikap  dan perilaku  warga  sekolah.

Pada (Kompas.com : 12/12/2019) akhir tahun 2019 oleh Mendikbud mencanangkan Merdeka Belajar yang bertujuan agar para guru, peserta didik, serta orang tua bisa mendapat suasana yang bahagia. Merdeka belajar itu bahwa proses pendidikan harus menciptakan suasana-suasana yang membahagiakan. Bahagia buat siapa? Bahagia buat guru, bahagia buat peserta didik, bahagia buat orang tua, dan bahagia untuk semua orang.

Merdeka Belajar merupakan proses pembelajaran secara alami untuk mencapai kemerdekaan. Diperlukan belajar merdeka terlebih dahulu karena bisa jadi masih ada hal-hal yang membelenggu rasa kemerdekaan, rasa belum merdeka dan ruang gerak yang sempit untuk merdeka. Esensi Merdeka Belajar adalah menggali potensi terbesar para guru dan siswa untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri. Mandiri bukan hanya mengikuti proses birokrasi pendidikan, tapi benar-benar inovasi Pendidikan.

Artinya pendidikan karakter yang sesuai dengan merdeka belajar itu, dalam proses pendidikan karakter  haruslah menyenangkan, ditambah dengan pengembangan berfikir yang inovatif oleh para guru, dan hal itu dapat menumbuhkan sikap positif murid dalam merespon pembelajaran. Sehingga terwujudlah tujuan pendidikan Nasional itu.

Ditengah pandemi covid19, negara di seluruh dunia telah mengambil tindakan menyatakan keadaan darurat. Pemerintah memilih kebijakan pembatasan sosial skala besar (PSBB) sebagai langkah untuk mengurangi atau mematahkan rantai distribusi Covid-19. Menteri Pendidikan pada tanggal 12 Maret 2020 mengumumkan liburnya semua kegiatan Pendidikan  di semua Lembaga Pendidikan di negara ini telah ditunda untuk semua kegiatan kelas, acara akademik seperti konferensi, dan seminar.

Saat ini kita telah memasuki era kenormalan baru, termasuk dunia pendidikan. Maka segala proses pendidikan harus memperhatikan prosedur kesehatan. Pada era ini pemerintah melakukan reformasi pendidikan Nasional, (kemendikbud.go.id ; 5/5/2020) terdapat 4 (empat) hal yang perlu untuk jadi perhatian, yaitu :

  1. Teknologi untuk Akselerasi
  2. Keberagaman sebagai Esensi
  3. Profil pelajar Pancasila
  4. Kurikulum Darurat

Karakter Pelajar Indonesia

Kemendikbud juga telah menetapkan penyesuaian kurikulum yang bertujuan mewujudkan profil para pelajar di Indonesia yang disebut profil pelajar Pancasila. Terdapat enam indikator karakter profil tersebut yaitu :

  1. bernalar kritis, agar bisa memecahkan masalah.
  2. mandiri, yaitu siswa secara independen termotivasi meningkatkan kemampuannya, bisa mencari pengetahuan serta termotivasi.
  3. kreatif, di mana siswa bisa menciptakan hal baru, berinovasi secara mandiri, dan mempunyai rasa cinta terhadap kesenian dan budaya.
  4. gotong-royong, di mana siswa mempunyai kemampuan berkolaborasi yang merupakan softskill utama yang terpenting di masa depan agar bisa bekerja secara tim. Project based learning menjadi salah satu metode melatih jiwa gotong royong dan kreativitas siswa
  5. kebinekaan global yang merupakan upaya agar siswa mencintai keberagaman budaya, agama dan ras di negaranya serta dunia, sekaligus menegaskan mereka juga warga global.
  6. berakhlak mulia. Di sinilah moralitas, spiritualitas, dan etika berada. Disini Pendidikan karakter akan menjadi salah satu pilar inti.
sekolah islam terbaik surabaya

Tantangan Daring

Setelah kita sepakat profil karakter masa depan pelajar kita, maka tugas stake holder pendidikan bangsa khususnya sekolah selanjutnya adalah melakukan inovasi sesuai dengan merdeka belajar.

Menurut Jamaludin (2020), Atsani (2020), Sadikin, dkk (2020) yang menjadi tantangan adalah bagaimana pendidikan karakter bisa maksimal dilakukan secara daring. Padahal kita tahu pendidikan daring masih memuat kendala berupa ketidak merataan kepemilihan ponsel, komputer/laptop, jaringan internet, dan kuota.

Selanjutnya dari sisi pelaku utama yaitu guru dalam riset  Priatna, dkk (2020) menyebutkan kekurangan dan keterbatasan yang harus dihadapi diantaranya yaitu: 1) guru tidak berpikiran secepat ini harus menggunakan pembelajaran secara full online, walaupun ada upaya ke arah tersebut, namun tidak terpikirkan akan secepat ini; 2) tidak semua guru memiliki keterampilan literasi digital yang sama, ada guru yang relative lebih mampu beradaptasi, namun ada pula yang tidak mampu beradaptasi, sehingga mereka mengalami kesulitan untuk pembelajaran secara daring; 3) tidak semua guru dan siswa memiliki perangkat minimal yang bisa digunakan, sehingga pembelajaran daring sulit untuk dilakukan; 4) Kualitas koneksi dan ketersidaan paket data yang masih terbatas, dan membutuhkan biaya yang besar.

Kekurangan dan hambatan itu harus kita selesaikan. Disinilah pentingnya Merdeka Belajar. Guru harus mampu menemukan inovasi kreatif terkait model pembelajaran daring yang efektif dan efisien serta menyenangkan bagi siswa. Dalam hal ini peran kepala sekolah, yayasan, dan pemerintah menjadi penting untuk akselerasi dan pemerataan skill guru dalam hal pembelajaran daring khususnya manajemen kelas. Sebab manajemen kelas daring yang baik tetap mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, pemanfaatan sarana dengan memperhatikan kebutuhan siswa baik secara individual maupun kelompok. Manajemen Kelas sangat perlu menekankan proses bimbingan pendidikan karakter kepada peserta didik. Hal ini tidak  terlepas dari salah satu fungsi fundamental dari  Manajemen Kelas yaitu dapat membentuk sikap, moral, dan perilaku anak dalam kehidupan nyata sebagaimana pelaksanaan pendidikan akrakter di pondok pesantren yang telah dijelaskan oleh  Rasmuin, (2019).

Konteks pendidikan di Indonesia jika manajemen kelashanya menekankan proses pembelajaran yang efektif tanpa mengedepankan proses pendidikan  karakter, maka ada satu point penting yang hilang. Jadi mempelajari karakter tidak lepas dari mempelajari nilai atau sikap, norma, dan moral. Salah satu unsur dalam pendidikan karakter  antara lain sikap dan perilaku. Sikap seseorang diwujudkan dalam perilaku dan perilaku akan dilihat orang lain dan itu akan membuat orang memiliki distingsi yang berbeda. Bahkan dari sikap dan perilaku tersebut orang lain cenderung menilai sebagai cerminan karakternya, walaupun hal yang dilihat orang lain tidak tentu benar.

Melangkah kedepan bersama

Menurut Guru Besar Antropologi UGM, Irwan Abdullah (Ugm.ac.id : 20 Mei 2020) bahwa New Normal adalah peradaban baru, maksudnya semua sudah tidak lagi pada kondisi kenormalan lama, sebab secara alami beradaptasi. Di era kenormalan baru ini muncul inovasi-inovasi baru yang bisa memubat manusia “menikmati” dan menjalankan kehidupan normal baru. Kemampuan adaptasi inilah bisa bersifat sementara atau bisa langgeng menjadi peradaban baru termasuk halnya proses pembelajaran daring.

Peran sekolah khususnya dalam pelaksanaan kelas daring yang bermutu harus memperhatikan pada penelitian Purnono, dkk (2020) telah membuktikan bahwa kompetensi guru kelas yang diperlukan dalam mendukung kesuksesan kelas daring ada 4 kompetensi pedagogik, yaitu (1) sikap guru terhadap perlunya pemahaman terhadap peserta didik; (2) sikap guru terhadap perencanaan dan pelaksanaan; (3) sikap guru terhadap perlunya evaluasi hasil belajar; (4) sikap guru terhadap perlunya mengembangkan potensi yang dimiliki.

Disamping itu managemen berbasis sekolah harus menerapkan tata kelola pendidikan daring secara konsisten dan terevaluasi terus menerus untuk mendapatkan hasil yang terus membaik. Kenapa perlu ditata, sebab pelajaran daring adalah hal yang baru maka adaptasi guru, siswa, dan orang tua sehingga wajar trial-error terjadi.

Peran orang tua dirumah menjadi sangat penting dalam mensukseskan pendidikan karakter, sebagaimana hasil penelitian Kurniawai, dkk (2020) menunjukkan bahwa secara umum peran  orang tua yang muncul selama pandemi covid-19 adalah sebagai pembimbing, pendidik, penjaga, pengembang dan pengawas. Menurut Lickona (2008), orang tua adalah guru moral pertama anak-anak, pemberi pengaruh yang paling dapat bertahan lama. Guru berganti tiap tahunnya, tetapi mereka memiliki satu orang tua sepanjang masa pertumbuhannya. Hubungan orang tua dan anak memiliki signifikansi emosional khusus, yang merasa dicintai dan berharga atau sebaliknya merasa dibenci atau tidak berharga.

Proses pendidikan daring membuat waktu interaksi anak lebih banyak dirumah ketimbang disekolah. Namun, menurut Baraja (2017) dalam pendidikan anak bukan faktor siapa yang paling lama bersentuhan dengan anak, tapi justru siapa yang paling kuat menarik anak. Bisa rumah, bisa sekolah, bisa lingkungan. Sekolah sudah pasti baik, karena orang tua tidak mungkin memasukkan anak ke sekolah untuk berbuat hal buruk. Tapi rumah dan lingkungan menjadi faktor yang harus diperhatikan.

Pendidikan Karkter Era Kenormalan Baru

Masa depan pendidikan karakter adalah sinergi sekolah dan orang tua. Silabus atau modul pembinaan karakter dari sekolah memiliki dua program yang bekelanjutan yaitu program sekolah lalu dilanjutkan program dirumah, dengan sekolah memonitor dan mengevaluasi progresnya. Maka saling percaya dan berkomunikasi adalah kunci keberhasilannya.

Untuk mensukseskan pekerjasama ini, peran komite sekolah dan stakeholder sekolah terlibat pada pembinaan orang tua. Orang tua juga harus diupgrade kemampuan pedagogik di rumah melalui kelas-kelas parenting menjadi penting termasuk pada Sekolah Islam Terbaik di Surabaya dan dimana saja.

Untuk mempermudah prosesnya, inovasi berupa aplikasi diperlukan. Aplikasi yang berguna untuk memonitoring progress, komunikasi dua arah, dan cerita-cerita inpiratif akan dibutuhkan. Kisah-kisah karakter menjadi penting bagi penguatan karakter, sesuai dengan hasil penelitian Purnomo, dkk (2020) Hal ini dapat dilakukan dengan cara menerapkan nilai-nilai kebangsaan, moral dan akhlak yang baik dari para tokoh-tokoh kebangsaan yang berguna untuk memotivasi para peserta didik agar dapat meniru nilai-nilai positif yang dapat mereka ambil.

Budaya yang telah ditingkatkan melalui pendidikan ini adalah karakter disiplin, rendah hati, jujur, sikap toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, kemandirian, sehingga peserta didik dapat terlatih dan terdorong menjadi pribadi yang bermanfaat baik bagi diri sendiri ataupun lingkungannya sehingga profil pelajar Pancasila bisa terwujud.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Testimoni

Membentuk Watak dan Kepribadian

Pembelajaran akhlak yang diberikan sangatlah membantu untuk membentuk kepribadian anak saya, serta pembelajaran agama yang komunikatif dan yang benar sesuai...

Supriadi Anam

Sekolah Islam Terpadu
5.0
2016-03-14T15:19:18+07:00

Supriadi Anam

Membentuk Watak dan Kepribadian Pembelajaran akhlak yang diberikan sangatlah membantu untuk membentuk kepribadian anak saya, serta pembelajaran agama yang komunikatif dan yang benar sesuai ajaran dari Rasululloh SAW Supriadi Anam Sekolah Islam Terpadu 5 2016-03-14T15:19:18+07:00 Supriadi Anam Pembelajaran akhlak yang diberikan sangatlah membantu untuk membentuk kepribadian anak saya, serta pembelajaran agama yang komunikatif dan yang benar sesuai ajaran dari Rasululloh 

Mampu Bersaing Dengan Norma Agama

Alhamdulilah, selama sekolah di SD Utsman perkembangan anak-anak saya menjadi lebih baik, sopan santun terhadap guru, orang tua dan lainnya.

Aisyah Nur

Sekolah Islam Terpadu
5.0
2016-03-14T15:19:08+07:00

Aisyah Nur

Mampu Bersaing Dengan Norma Agama Alhamdulilah, selama sekolah di SD Utsman perkembangan anak-anak saya menjadi lebih baik, sopan santun terhadap guru, orang tua dan lainnya. Aisyah Nur Sekolah Islam Terpadu 5 2016-03-14T15:19:08+07:00 Aisyah Nur Alhamdulilah, selama sekolah di SD Utsman perkembangan anak-anak saya menjadi lebih baik, sopan santun terhadap guru, orang tua dan lainnya. https://sekolahutsman.sch.id/testimonials/mampu-bersaing-dengan-norma-agama/

Bervisi Mendidik Generasi

Sekolah SDIT Usman Bin Affan adalah sekolah yang ber visi misi mendidik, mencetak, generasi berQur'ani , berprestasi , berkarakter pribadi...

- Siti Cholifah - walimurid 3 siswa 

Sekolah Islam Terpadu
5.0
2021-08-10T18:46:56+07:00

- Siti Cholifah - walimurid 3 siswa 

Bervisi Mendidik Generasi Sekolah SDIT Usman Bin Affan adalah sekolah yang ber visi misi mendidik, mencetak, generasi berQur'ani , berprestasi , berkarakter pribadi yang faham, unggul disegala bidang. Sebagai orang tua wali, hubungan antara pihak wali murid satu dengan yang lain Alhamdulillah silahturahmi terjalin dengan baik, serta hubungan antara wali murid dengan para pihak sekolah pun smga bisa selalu menciptakan 
3
Sekolah Islam Terpadu
Berlangganan
Categories
TELAH DIBUKA !!
QURANIC DAY CARE
PERTAMA DI SURABAYA
LEBIH DETAILsekolah-utsman
SEKOLAH UTSMAN
*klik untuk info lebih lengkap
Live visitors
97
266
Visitors Today
2126958
Total
Visitors